BLORA, Lingkarjateng.id – Keberadaan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora hingga kini masih belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Kepala Desa Kapuan, Hariyono, menyatakan tidak ada perubahan signifikan bagi masyarakat dengan keberadaan bandar udara tersebut.
Hariyono menyebut meskipun Desa Kapuan menjadi akses jalur keluar masuk Bandara Ngloram akan tetapi belum banyak memberikan perubahan dan efek positif bagi kesejahteraan masyarakat.
“Iya, benar. Akses keluar dan masuk memang melalui desa kami, tapi ya biasa saja tidak ada perubahan mencolok di warga kami,” ucapnya, pada Selasa, 4 Juli 2023.
Namun demikian, Hariyono berharap operasional Bandara Ngloram bisa aktif kembali dan pihak terkait dapat melibatkan tenaga kerja lokal meskipun non skill.
Warga Cepu Blora Ngaku Bandara Ngloram Tidak Ada Efek Ekonomi
“Misal ada pekerjaan yang memungkinkan diisi konten lokal, kita berharap warga kami bisa dilibatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Cepu, Budiman, saat dikonfirmasi menaytakan hingga kini sudah ada upaya dari Pemerintah Kabupaten Blora untuk menghidupkan kembali Bandara Ngloram.
“Infonya masih diusahakan oleh pihak bandara agar bisa difungsikan lagi. Kita doakan saja semoga ada hasil positif,” ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub), Pitoyo mengatakan saat ini Pemkab Blora masih melakukan upaya lobi-lobi ke maskapai penerbangan dan biro umrah untuk mengaktifkan kembali operasional penerbangan Bandara Ngloram.
“Belum ada penerbangan lagi. Kami sedang berupaya untuk itu. Kita masih contact-contact dengan Jakarta,” ujarnya, pada Minggu, 2 Juli 2023.
Penerbangan Bandara Ngloram Mandek, DPRD Blora Siswanto Usul Perbaikan Ekonomi
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto juga turut buka suara terkait mandeknya penerbangan Bandara Ngloram. Menurutnya salah satu faktor yang menyebabkan penerbangan masih berhenti karena dari sisi bisnis belum terlalu menguntungkan sehingga perusahaan maskapai penerbangan belum begitu tertarik membuka kembali rute penerbangan Jakarta-Cepu.
Dirinya mengakui Bandara Ngloram saat ini sudah sangat keren dan bagus, namun mendatangkan investor, mendirikan pabrik-pabrik yang menyedot ribuan tenaga kerja akan jauh lebih efektif guna menaikkan daya beli masyarakatnya.
“Tingkatkan dulu perekonomiannya. Kalau (perekonomian masyarakat) sudah mampu, saya yakin, harga tiket bukan lagi menjadi persoalan,” tuturnya.
Siswanto berharap, Blora, Cepu, Randublatung dan sekitarnya dibuat dulu sebagai kawasan bisnis dan industri, sehingga kebutuhan orang untuk pergi ke Jakarta dan kota besar juga lebih tinggi.
“Kebutuhan tinggi, daya beli membaik, bandara pasti jalan,” jelas Siswanto. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)