Piawai Mainkan Tongkat, Alya Koemala Djati Sukses Hipnotis Penonton Kediren Karnival

BLORA, Lingkarjateng.id – Mayoret Marching Band Bahana Rajawali dari SMPN 1 Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Alya Koemala Djati, sukses memukau penonton dalam acara Kediren Karnival di Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora pada Minggu, 27 Agustus 2023.

Putri dari pasangan Yuyus Waluyo dan Eni Sulistyowati menampilkan kepiawaiannya dalam memainkan tongkat mayoret dengan sangat ciamik. Kendati usianya masih remaja, Mala sudah layak dinobatkan sebagai mayoret terbaik.  

“Saya terpilih menjadi mayoret dan langsung berlatih sejak saya berada di kelas VII hingga sekarang. Jadi lumayan lama sudah menjadi mayoret,” tutur gadis kelahiran 11 Oktober 2009 ini.

Dara manis yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini mengaku, sudah enam kali tampil menjadi mayoret dalam event bergengsi bersama dengan kelompok marching band yang dipimpinnya.

“Suka dukanya menjadi mayoret itu, yang pasti menyenangkan dan merasa senang bisa membanggakan kedua orang tua dan sekolah,” ucapnya.

Disediakan Hadiah Utama 2 Ekor Sapi, Kediren Karnival Sedot Perhatian Warga

Menurut Mala, bukan hal yang mudah dalam menjadi seorang mayoret apalagi diharuskan memimpin pasukan marching band.

“Melalui latihan yang intensif dan kerja keras, saya bersama dengan rekan-rekan telah berusaha untuk menyajikan penampilan yang mengesankan dan memberikan yang terbaik saja,” jelasnya.

PIMPIN PASUKAN: Mayoret Marching Band Bahana Rajawali Alya Koemala Djati (Tengah) memimpin pasukan saat mengikuti Karnaval Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora pada Minggu, 27 Agustus 2023. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)
PIMPIN PASUKAN: Mayoret Marching Band Bahana Rajawali Alya Koemala Djati (Tengah) memimpin pasukan saat mengikuti Karnaval Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora pada Minggu, 27 Agustus 2023. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Randublatung Nur Yahya merasa bangga terhadap prestasi Mala dan rekan-rekan se-timnya.

“Kami sangat bangga dengan Mala dan seluruh anggota marching band yang mampu menyajikan penampilan terbaik, menghipnotis, sekaligus menghibur penonton,” ujar Nur Yahya.

Sedangkan, ayah Mala yaitu Yuyus Waluyo menyampaikan selalu setia menunggui putrinya saat sedang tampil.

“Kami berasal dari tengah alas yang apa adanya. Bisa diterima dan berada di tengah-tengah masyarakat Randublatung kami merasa bangga,” ucap Yuyus.

Tinggal di Dukuh Selogender, Desa Gempol, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora tidak lantas membuat Mala dan keluarganya pasrah.

“Kami sebagai orang tua hanya ingin men-support anak kami. Apapun hasilnya dan bagaimanapun ending-nya, kami bertekad memberikan yang terbaik. Terima kasih untuk sekolah, guru, staf, dan tim marching band yang selama ini turut mendukung putri kami Mala,” tutur Yuyus Waluyo yang didampingi sang istri Eni Sulistyowati. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)