Kemarau Panjang, Debit Air Bendungan Keruk Blora Menyusut hingga 70 Persen

BLORA, Lingkarjateng.id – Volume Bendungan Keruk yang berada di Dukuh Keruk, Kelurahan/Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora nyaris kering pada musim kemarau tahun 2023. Hingga pertengahan Oktober, penyusutan debit air diperkirakan mencapai 70 persen.

Salah satu warga setempat, Marijan, mengungkapkan bahwa kemarau tahun ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat debit air Bendungan Keruk mengalami penyusutan lebih dari 50 persen.

“Tahun lalu, embung ini debit airnya masih melimpah hingga menjelang musim penghujan. Untuk tahun ini airnya tidak lebih dari 30 persen,” ucapnya pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Menurut Marijan, hingga saat ini warga memang masih bisa memanfaatkan air Bendungan Keruk untuk mengairi lahan pertanian.

“Alhamdulillah masih sangat membantu petani,” imbuhnya.

Namun, dirinya berharap ada pengerukan tumpukan lumpur yang mengakibatkan embung seluas 14,5 hektare itu semakin dangkal.

“Kalau awal dulu kedalaman mencapai belasan meter, sekarang semakin diangkal karena banyak endapan lumpur,” terangnya.

Selain Bendungan Keruk, kondisi Embung Celengan di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Ngawen juga sudah memprihatinkan karena sudah mongering hingga tanahnya retak-retak.

Sekretaris Desa Sendangmulyo, Sriyono Abdul Qohar, mengatakan Embung Celengan mengering sudah sejak bulan Juli lalu lantaran kemarau berkepanjangan.

“Saat ini kondisi Embung Celengan di Desa Sendangmulyo kering. Kondisi kering sudah sejak bulan Juli lalu,” ungkapnya.

Sriyono menjelaskan, Embung Celengan memiliki luas hampir 3 hektar dengan kedalaman 4 meter. Embung ini difungsikan sebangai pengairan lahan pertanian warga.

“Embung ini digunakan untuk pengairan lahan petani, untuk padi, jagung, dan lainya. Dibangun tahun 2019, memang untuk pengairan saja karena lahan disini kering,” terangnya.

Dirinya mengakui, Embung Celengan biasanya tidak terlalu kering namun tahun ini kondisinya benar-benar memprihatinkan.

“Kalau musim kemarau memang begini, tapi tidak separah tahun ini. Karena ini kemarau cukup panjang,” jelasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)