DPU Blora Gelar Pelatihan dan Uji Kompetensi SKK Konstruksi

BLORA, LINGKARJETENG.ID – Sebanyak 108 Pelaksana konstruksi mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Sertifikat Kompetensi Kerja(SKK) Jenjang 4 dan 5 Konstruksi di Rumah Makan Saung Mekarsari Blora. Acara digelar 2 hari. Mulai Kamis hingga Jumat (21/7/2023). Hari pertama digembleng materi, dilanjutkan dengan uji kompetensi di hari berikutnya.

Dalam acara itu, para peserta juga dimanjakan dengan berbagai Doorprize. Mulai dalam bentuk barang dan uang tunai. Hal ini membuat para peserta tambah semangat dalam mengikuti acara.

Ketua Panitia Pelatihan dan Uji Kompetensi Sertifikat Kompetensi Kerja(SKK) Jenjang 4 dan 5 Konstruksi, Danang Adi Amintara mengaku, dalam acara ini ada 108 peserta sertifikasi. Terdiri dari 7 Jabatan kerja konstruksi 4 dan 5. Rinciannya, 17 peserta pelaksana Lapangan Pekerjaan jalan Jenjang 4, Pelaksana Lapangan Pekerjaan jalan Madya 5 (16 peserta).

Berikutnya, 16 Pelaksana Lapangan Pekerjaan jalan Jenjang Madya 4, 7 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi jenjang 4 dan 6 pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi madya jenjang 5. Selanjutnya, Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4 (10 peserta) dan 33 peserta personil Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).

“Acara selama 2 hari. Pertama penyampaian materi dan hari ke dua uji kompetensi,” jelasnya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan partisipasinya. Sehingga acara bisa berjalan dengan lancar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora, Samgautama Karnajaya mengapresiasi kegiatan ini. Dimana, SKK Konstruksi ini merupakan Sertifikat Kompetensi Kerja yang menjadi bukti seseorang memiliki keahlian dan kompetensi dalam bidang jasa konstruksi. “SKK ini merupakan bukti bahwa panjenengan secara tertulis dibuktikan kompetensinya. Profesionalismesnya,” jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan SKK masih sangat banyak. Untuk itu, PUPR bekerja sama dengan berbagai Sponsorship. Selain itu, ke depan, dia berharap, Asosiasi juga bisa melaksanakan uji kompetensi secara mandiri. Sehingga semakin banyak para pekerja konstruksi yang memiliki SKK. “Ini aja baru jenjang 4 dan 5. Belum yang ahli,” jelasnya.

Setelah lulus ujian SKK Konstruksi, para peserta akan menerima sertifikat yang menunjukkan bahwa sudah memiliki kompetensi kerja untuk bekerja di industri konstruksi. Selain menjadi bukti resmi, sertifikat SKK Konstruksi juga akan meningkatkan kredibilitas di mata perusahaan-perusahaan konstruksi. Dengan demikian, akan lebih diakui sebagai tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang tinggi, sehingga peluang karier kamu akan semakin terbuka lebar. “Harapan kami bisa lulus semua,” jelasnya. (*)