Rusak Rumah Warga, Pemkab Blora Kebut Penanganan Longsoran Sungai Lusi

BLORA, Lingkarjateng.id – Longsoran Sungai Lusi di Blora mengakibatkan sejumlah rumah warga terancam mengalami longsor lebih parah. Oleh karena itu penganganan darurat terus dikebut untuk mengantisipasi longsoran lebih lanjut.

Sebelumnya pada 9 Desember 2022 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora telah melakukan penanganan darurat longsoran Sungai Lusi di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan/Kabupaten Blora.

Berikutnya, penanganan darurat dilakukan di Nglawiyan, Kelurahan Karangjati, Kecamatan/Kabupaten Blora pada Jumat, 16 Desember 2022.

Kepala Kelurahan Karangjati, Agus Winarto, mengatakan bahwa penanganan darurat ini melibatkan sejumlah pihak terkait TNI-Polri, DPUPR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Banser serta organisasi masyarakat lainnya.

“Ini hari kelima penanganan darurat longsoran. Harapannya ini yang terakhir dilakukan. Kami atas nama Pemerintah Kelurahan Karangjati mengucapkan terima kasih atas kerja sama, sinergitas dari semua pihak yang telah gotong royong melakukan penanganan darurat longsoran sungai Lusi di Nglawiyan,” ujarnya.

Gara-Gara Ini Rumah Warga di Blora Hampir Roboh

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Surat, menyampaikan dilakukan dengan membongkar bagian rumah warga yang sudah terancam amblas. Hal itu untuk mengurangi beban di atas tanah agar tidak semakin berat sehingga potensi longsor susulan semoga dapat dicegah.

Selain itu penanganan darurat juga sekaligus memasang trucuk kayu dan bambu.

“Kemarin kita juga melakukan gotong royong bersama Banser,” ucapnya.

Alat berat juga diturunkan ke lokasi, yang artinya penanganan longsoran sudah dilakukan.

DPUPR Akhirnya Tangani Longsoran Sungai Lusi di Blora

Surat berharap Pemerintah Kelurahan Karangjati dapat lebih intensif berkoordinasi dengan masyarakat setempat dalam penanganan longsor.

“Sementara longsoran rumpun bambu dan pepohonan dilakukan pembersihan dan dimanfaatkan sebagai dolken untuk penanganan longsoran,” jelasnya.

Rencana selanjutnya, jika tanah sudah stabil akan dilakukan pengurugan menggunakan sandbag berisi tanah untuk meratakan kembali tanah rumah warga yang longsor.

Sedangkan untuk penanganan permanen longsoran, DPUPR akan berkoordinasi  bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang agar tahun depan menjadi prioritas untuk bisa ditangani. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)