Kirab Budaya HUT ke-274 Blora Ekspresikan Nilai Luhur dan Budaya Lokal

BLORA, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar kirab budaya dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-274 Kabupaten Blora, Minggu, 10 Desember 2023.  

Pada kirab budaya HUT ke-274 Blora tersebut, tampak Bupati Blora Arief Rohman didampingi istri Ainia Shalichah Arief Rohman menjadi rombongan paling depan dan sesekali melambaikan tangan menyapa warga. Bahkan tidak sedikit yang minta foto bersama dengan orang nomor satu di Kabupaten Blora saat ini.

Kirab budaya ini bertujuan untuk melestarikan, mengekspresikan, dan mengapresiasi nilai-nilai leluhur Kabupaten Blora.

Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, kirab budaya sebagai wujud pelestarian budaya lokal dengan mengusung tema “Guyub Rukun Sesarengan Mbangun Blora Berkelanjutan, Nguri-Uri Budaya Hingga Desa”. 

“Tema itu sebagai cerminan semangat kebersamaan, persatuan, guyub rukun melanjutkan pembangunan daerah tanpa melupakan pelestarian seni budaya lokal. Untuk seluruh masyarakat Blora yang saya cintai,  Alhamdulillah pada Desember ini Blora sudah memasuki usia yang ke-274. Semoga di usia yang saat ini, Blora mampu menjadi kabupaten yang maju, unggul, dan berdaya saing dan infrastruktur akan kami tingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Blora,” ujarnya.

Kirab budaya diikuti 43 nomor peserta, mulai dari Sekretariat Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 16 kecamatan, kelompok perbankan, BUMN, BUMD, serta Perusda yang ada di Kabupaten Blora. 

Kegiatan kirab budaya berlangsung meriah dan warga tumplek blek di sepanjang jalan Rumdin Bupati Blora sampai depan Gedung DPRD Blora dengan mengenakan adat busana Solo Surakarta dan dikolaborasikan dengan pakaian Samin khas Blora.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati bersama suami dan jajaran Forkopimda Blora lainnya turut serta menyapa warga. Barisan kirab budaya menggambarkan perjalanan Pemerintahan Kabupaten Blora dari masa ke masa. Pasukan paling depan adalah cucuk lampah, disusul pembawa Bendera Merah Putih dan Pataka Kabupaten Blora.

Di belakangnya ada Bupati bersama istri mengenakan pakaian adat ala Adipati era Kerajaan Mataraman, diikuti Wakil Bupati dan jajaran Forkopimda, DPRD, Duta Wisata, Manggolo Retno, Domas, Manggolo Yudo, Prajurit Patangpuluhan, dan Prajurit Tetabuhan.

Disusul pasukan Semut Ireng pembawa Gunungan Lanang Wadon, Komunitas Sedulur Sikep dan dilanjutkan 43 Paraga Kirab plus Tim Seni Budaya dari seluruh OPD, instansi, dan kecamatan se-Kabupaten Blora. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)