BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Aku Petani Indonesia untuk memajukan sektor pertanian termasuk mengembangkan kawasan pertanian organik.
Bupati Blora, Arief Rohman berharap dengan kerja sama tersebut dapat mencetak petani-petani muda Indonesia. Hal ini disampaikan dalam diskusi dan koordinasi dengan tim Universitas Gadjah Mada dan Aku Petani Indonesia di Ruang Rapat Bupati pada Rabu, 15 Februari 2023.
Diskusi dilakukan bersama dengan Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, Makbul Hajad dan Ketua Tim Aku Petani Indonesia, Harry Putra Masrul. Hadir pula Kepala Dinas P4 Kabupaten Blora Gundala Wejasena, Kabid TPHPP DP4 Rosalia Dyah E, beserta jajaran kabid DP4, koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Blora.
“Saya mengamati di medsos ini Aku Petani Indonesia, anak muda yang semangat mencetak petani-petani muda di Indonesia dan sudah bekerja sama dengan berbagai instansi. Ke depan kami ingin sektor pertanian dan peternakan yang merupakan sektor utama di Blora ini bisa didampingi,” papar Bupati Arief.
Lebih lanjut, kolaborasi Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM diharapkan dapat mendampingi para petani muda yang ada di Blora. Sehingga semakin produktif dan semakin maju.
“Intinya kita akan kolaborasi bagaimana bekerja sama, dari dinas mungkin sudah punya data komunitas komunitas petani milenial di kecamatan-kecamatan, saya juga minta dukungan stakeholder diaspora Blora,” tambahnya.
Bupati Arief juga memproyeksikan sektor pertanian di Blora bisa mengusung pertanian organik. Menurutnya, saat ini pertanian organik cenderung diminati dan potensial.
“Sekarang ada kecenderungan kembali ke alam, organik, karena kondisi tanahnya mungkin perlu recovery. Kalau perlu tolong didampingi lalu buat demplot bersama anak-anak muda di desa-desa, mungkin bisa petani milenial berbasis organik,” imbuhnya
Senada, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, Makbul Hajad, mengungkapkan bahwa konsep pertanian organik nantinya bisa diusung menjadi ciri khas petani muda di Kabupaten Blora.
“Kita sudah mendiskusikan beberapa hal terkait permasalahan dan solusi apa yang bisa kita bangun nanti, dengan roadmap pertanian organik ini mungkin bisa menjadi ciri khas di Kabupaten Blora, seperti kita cetak petani muda dengan komunitas pertanian organik, serta pengembangan kawasan pertanian organik,” ungkapnya
Sementara itu, Ketua Tim Aku Petani Indonesia, Harry Putra, menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik keseriusan Pemkab Blora dalam mengembangkan pertanian, khususnya regenerasi petani muda.
“Alhamdulillah kita melihat komitmen dan perhatian visi misi Bapak Bupati terkait pertanian khususnya regenerasi petani muda, secara prinsip dengan UGM, kita siap sesarengan mbangun Blora, membantu sector pertanian dan regenerasi petani muda ini,” imbuhnya.
Kepala DP4 Gundala Wejasena mengungkapkan, bahwa pertemuan kali ini merupakan langkah awal dalam rangkah penjajakan penelitian, kerja sama pengembangan dan pendampingan petani muda di Kabupaten Blora tahun 2023.
“Pak Makbul dan Pak Harry ini kedepan diharapkan akan melakukan pendampingan pertanian secara berkelanjutan di Blora ini,” paparnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)