Sasar 46.671 Anak, Realisasi BIAN di Blora Sukses Lampaui Target

BLORA, Lingkarjateng.id Capaian Bulan Imunisasi Anak Indonesia (BIAN) 2022 tingkat Kabupaten Blora sukses besar. Hal ini karena BIAN di Blora berhasil melampaui target yang ditentukan. Dari target Imunisasi BIAN 95 persen terealisasi 97,8 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat menjelaskan bahwa, upaya ini dilakukan Kementerian Kesehatan untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid-19. BIAN di Blora dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 dengan menyasar balita usia 19-59 bulan.

“Minimal target 95 persen. Alhamdulillah, Kabupaten Blora melebihi target tersebut. Lebih dari 95 persen,” terangnya.

Edy menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kesehatan mengajak seluruh orang tua menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Indonesia (BIAN) 2022.

“Tahun 2022, target sasaran BIAN di Blora sebanyak 46.671 anak,” jelas Edi Widayat,

Menurutnya, pemberian imunisasi ini sudah terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya, sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.

“Lebih baik mencegah dari pada mengobati,” tambahnya.

Sementara itu,  Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P3K) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Joko Budi Heri Santoso menegaskan, capaian BIAN di Blora di atas target semua. Hal ini berkat persiapan yang matang dan terencana. Apalagi program ini sejak awal sudah disiapkan dengan baik.

“Validasi by name by address. Penyamaan visi misi dan kebersamaan. Alhamdulillah tidak ada penolakan dari warga,” tegasnya.

BERI KETERANGAN: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat menjelaskan terkait realisasi BIAN di Blora. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

Berbagai upaya dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora agar anak-anak di Kabupaten Blora terhindar dari berbagai penyakit. Salah satunya dengan memberikan pelayanan door to door bagi warga masyarakat untuk Imunisasi Anak tahun 2022. Selain itu pelayanan di Sekolah dan Posyandu.

Hasilnya luar biasa. Di mana capaian Bulan Imunisasi Anak Indonesia (BIAN) 2022 tingkat Kabupaten Blora sukses besar yaitu berhasil melampaui target. Dari target Imunisasi BIAN 95 persen terealisasi 97,8 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edi Widayat menjelaskan, banyak manfaat yang di dapat dari program BIAN ini. Mulai dari mencegah berbagai penyakit, bikin kekebalan tubuh dan lainnya.

“BIAN bisa untuk mencegah Tetanus, Kanker Serviks pada wanita, Cacar dan lainnya,” jelasnya.

Sedangkan untuk pelaksanaan BIAN di Blora dilaksanakan di SD atau MI sederajat dan juga dilgelar di Posyandu.

“Kalau Tidak datang di Posyandu, kita melawang. Datang ke rumah masing-masing warga,” jelasnya.

Edi Widayat menegaskan bahwa, Vaksin pada anak ini memang ada efeknya. Namun, para orang tua diharapkan tidak panik.

“Efeknya biasanya panas. Kadang muntah dan lainnya. Tapi tidak usah kuatir. Sebab setiap vaksin pasti ada efek samping. Ada reaksi,” tambahnya.

Untuk itu, tambahnya, masyarakat butuh adanya sosialisasi untuk diberikan pengertian seputar dampak vaksin tersebut. Dia berharap, semua anak sudah vaksin. Hal ini untuk mencegah beberapa penyakit.

“Kalau perlu bawa Paracetamol,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P3K) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Joko Budi Heri Santoso menegaskan, adanya pandemi 2 tahun terakhir membuat sasaran vaksin anak berkurang. Di mana seharusnya di atas angka 95, namun ternyata berada di bawah 85. Hal ini berisiko munculnya penyakit-penyakit, sebab anak tidak divaksin selama pandemi.

“Dikhawatirkan kalau tidak segera divaksin ada penyakit-penyakit baru. Sehingga pemerintah mengejar target ini. Alhamdulillah capaian kita (Dinkes Blora) di atas 95 persen. Sehingga anak terlindungi,” terangnya.

Menurutnya, tugas pemerintah memastikan anak-anak terlindungi dari berbagai penyakit, salah satunya melalui vaksinasi BIAN. Sehingga tidak muncul penyakit-penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan vaksinasi. (Lingkar Network | Koran Lingkar)