Dibungkus Daun Jati, Sego Pecel Pawon Mbah Minah Jadi Kuliner Hits di Blora

BLORA, Lingkarjateng.id – Kuliner hits sego pecel Pawon Mbah Minah jadi santapan yang wajib dicoba saat berkunjung di  Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.

Ciri khas warung sego pecel Pawon Mbah Minah kental dengan suasana pedesaan dan dapur tradisional menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah sego pecel yang disajikan dengan dibungkus daun jati menjadikan kuliner ini memiliki cita rasa berbeda.

Meskipun lokasinya agak masuk sekitar 200 Meter dari jalan raya Randublatung. Masuk gang Kutilang di  Kelurahan Wulung, tidak membuat pecinta nasi pecel kesulitan mencarinya. Apalagi saat ini sudah ada google maps dan media sosial.

Bupati Blora, Arief Rohman berkesempatan menjajal sego pecel Pawon Mbah Minah ini sebelum menghadiri kegiatan di Kecamatan Jati. Bupati Arief bahkan ikut mencoba menggoreng tempe menggunakan tungku tradisional alias pawon yang pengapiannya menggunakan kayu bakar.

“Saya tahu lokasi ini dari instagram @pawon_mbah_minah yang followers nya sudah 38 ribu. Sehingga saya penasaran. Mumpung hari ini ada kegiatan ke Kecamatan Jati, melintasi Randublatung, jadi mampir sarapan,” ungkapnya.

Di Pawon Mbah Minah, Bupati Arief, sarapan dengan nasi pecel lengkap. Nasi di atas pincuk daun jati, ditambah sayuran daun ketela, toge, kacang panjang, mlanding lamtoro, hingga ale (kecambah mlanding), dan disiram sambel pecel khas bikinan Pawon Mbah Minah.

“Enak ini ada alenya, tempe gorengnya juga langsung panas panas dari penggorengan. Tempe khas daun jati, bukan tempe bungkus plastik. Jadinya lebih sedap, maknyus. Bagi warga Blora yang sedang berada di Randublatung jangan lupa mampir kesini,” bebernya.

Mas Arief, sapaan Bupati Blora, juga sasempat berdialog dengan Mbah Su, dan para anak cucunya yang merintis jualan di Pawon Mbah Minah.

“Tadi saya tanya, Mbah Su ini generasi kedua Mbah Minah. Sudah legend ternyata. Usia Mbah Su sudah 73 tahun tetapi masih sehat, cantik, dan semangat berjualan dibantu anak cucunya. Sehat sehat selalu ya Mbah,” sambungnya.

Mbah Su, generasi kedua Mbah Minah yang kini melanjutkannya jualan sego pecel dengan mempertahankan lokasinya di dalam dapur mengaku senang bisa dikunjungi Bupati.

“Alhamdulillah Pak Bupati mampir sarapan kesini. Maturnuwun Pak Bupati. Tadi beberapa yang beli juga ikut dibayari Pak Bupati. Saya setiap hari biasanya habis beras 5 kg, tempe goreng sampai 15 gendhel (1 gendhel 10 bungkus tempe daun jati). Alhamdulillah jualan di rumah, di pawon begini banyak yang suka,” jelasnya

Sementara itu, Antomi, anak menantu yang mengelola akun instagram @pawon_mbah_minah mengaku saat liburan lebaran kemarin banyak pembeli dari luar kota. Bahkan ada yang pesan sambel pecel kering untuk oleh oleh.

“Ini tadi ada pembeli dari Temulus, ada orang Bojonegoro juga yang pesan minta dibungkus kan dulu. Nanti tinggal ngambil. Alhamdulillah berkat promosi di medsos, pecel nya simbah jadi terkenal. Belum lama ini ada tim liputan kuliner dari salah satu TV nasional juga datang untuk mendokumentasikan simbah jualan,” terangnya.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Blora yang sudah mampir dan menikmati kuliner sego pecel rintisan keluarganya.  

“Semoga kedepan UKM kuliner Blora semakin maju dengan dukungan Pak Bupati,” pungkasnya.

Pawon Mbah Minah hanya buka pada pagi hari mulai 06:00 WIB dan biasanya sudah habis pukul 08:00 WIB. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)