Tak Mampu Gaji Guru Karena Minim Siswa, 93 SD Negeri Blora Diberi Bantuan Rp 10 Juta

BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, menanggapi pemberitaan terkait SDN 1 Sumengko, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora yang diduga tidak mampu menggaji para guru di sana karena minim siswa.

Rofiq menegaskan meski SDN 1 Sumengko minim siswa, sekolah tersebut akan tetap dipertahankan. Mengingat, antara SDN 1 dan SDN 2 Sumengko jaraknya sangat jauh.

“Kalau ditutup atau dimerger, jelas akan banyak anak yang tidak sekolah di sana,” ungkapnya, pada Jumat, 3 Maret 2023.

Lebih lanjut, Rofiq menjelaskan bahwa sekolah di sana hanya mengandalkan satu sampai dua dukuhan saja. Letaknya yang berada di tengah hutan sangat sulit untuk bisa mendapatkan murid, seperti sekolah di kota.

Minim Siswa, SDN 1 Sumengko Blora Tak Mampu Gaji Guru

“Di sana usia produktif juga sangat minim. Jadi sekolah tetap harus ada di sana, agar anak-anak di sana tetap bisa bersekolah. Terlepas jumlahnya yang memang sangat sedikit,” terangnya.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengaku tidak tutup mata. Selain belanja dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Pemkab Blora juga memberikan bantuan pendamping BOS kepada sekolah-sekolah yang muridnya di bawah 60 siswa.

“Nilainya Rp 10 juta, hanya saja akan diberikan dalam bentuk alat tulis kantor dan keperluan lain. Bukan uang tunai,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat 93 sekolah dasar negeri yang siswanya di bawah 60 anak.

“Tahun ini 60 SDN tersebut semua mendapatkan bantuan pendamping BOS sebesar Rp 10 juta,” tegasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)