BLORA, Lingkarjateng.id – Salah satu barongan tertua di Kabupaten Blora, Jawa tengah siap memeriahkan Festival Barongan Nusantara pada Sabtu, 26 November 2022 besok untuk memeriahkan HUT ke-73 Blora.
Barongan yang diberi nama Wiro Singo Anom itu disebut reinkarnasi Singo Poleng. Keberadaan barong tersebut saat ini ada di Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora dan dibuat kurang lebih sekitar tahun 1980-an.
Konon, menurut cerita turun temurun warga setempat, barong Wiro Singo Anom pernah menggunakan kulit harimau asli dan dipercaya memiliki sisi mistis. Uniknya, setiap menjelang event maupun festival, barongan tersebut dikubur terlebih dahulu.
“Wiro Singo Anom ini berusaha dibesarkan. Dalam arti dilestarikan kembali, supaya bisa mengikuti event-event di luar dan dikenal masyarakat luas. Seperti saat ini, Festival Barongan Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Blora dalam memperingati hari jadi Blora ke-273,” ucap Riyan, salah satu warga Tambahrejo saat ditemui pada Jumat, 25 November 2022.
Riyan menceritakan bahwa barong Wiro Singo Anom diwariskan secara turun temurun. Saat ini dinahkodai oleh Keri Sulistiyo, generasi ketiga dari Mbah Min Krowak.
“Barongan ini turun temurun. Dari sesepuhnya Mbah Min kemudian ke Mbah Min (sapaan akrabnya Mbah Min Krowak), lalu turun ke Mas Keri, yang melestarikan hingga sekarang. Bahkan dulu kalau mau pentas atau lomba dikubur dulu, mungkin karena orang zaman dulu mistisnya kuat,” ungkapnya.
Dirinya, menambahkan bahwa barongan tersebut dahulu pernah menyabet juara setiap ada festival barongan di Blora.
“Walau juara harapan berapa dan tahunnya saya lupa. Namun ini kembali mengikuti lagi untuk memperingati hari jadi Blora ke-273, supaya keluar lagi, menghidupkan kembali agar tak dianggap mati suri. Nantinya jika hidup kembali dan dikenal masyarakat luas bisa menambah kegiatan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Kelurahan Tambahrejo, Marthin Ukie Andhana membenarkan bahwa desanya akan ikut memeriahkan festival barongan tahunan ini.
“Iya, benar. Allahmdulilah kami bersama masyarakat, pemuda- pemudinya sudah siap dan kompak mengikuti event barongan nusantara. Usai mengikuti lomba, sekaligus sebagai rasa syukur untuk menguri- uri kembali, pada malamnya juga akan digelar tasyukuran barongan Wiro Singo Anom di balai desa ini,” tuturnya.
Ukie juga menegaskan bahwasanya untuk mengikuti event barongan, murni mandiri dan swadaya masyarakatnya.
Dirinya berharap kepada seniman barongan di Kelurahan Tambahrejo agar terus menggali potensi dan berinovasi di masing-masing paguyubannya. Jika hal tersbut terus dikembangkan, ke depan semakin memikat masyarakat dan terus untuk diundang untuk tampil.
“Semoga nanti di acara Festival Barong Nusantara dapat tampil dengan baik dan sukses membawa nama harum kelompok barongan. Terima kasih masyarakat Tambahrejo, yang sudah kompak dan mendukung untuk mengikuti lomba. Harapan saya pada pemuda- pemudi maupun anak- anak, semoga makin mencintai barongan dan bangga untuk melestarikan,” tutupnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)