Prihatin Jalan Rusak, Bupati Blora Ikut Nggrosok

BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman, langsung gerak cepat melakukan perbaikan jalan rusak di Jalan Randublatung-Getas turut Desa Bodeh,  Kecamatan Randublatung, Blora pada Jumat, 10 Februari 2023 sore.

Bupati Arief mengajak Dinas PUPR , Camat dan Forkopimcam untuk melakukan perbaikan sementara dengan pengurukan grosok di beberapa ruas jalan yang benar-benar remuk.  

Setidaknya ada lima truk grosok yang datang untuk melakukan pengurukan di sejumlah  titik kerusakan terparah. Bupati Arief juga turut gotong royong meratakan material urugan batu grosok.

“Sore ini bersama Pak Camat, Danramil, Kapolsek, Dinas PUPR, ada Mas Yuyus juga anggota dewan, dan warga gotong royong meratakan material grosok di Jalan Randublatung – Getas (Kradenan), tepatnya di Desa Bodeh. Desa di tengah hutan jati, akses terdekat menuju Ngawi, Jawa Timur.  Perbaikan sementara ini dulu,  agar bisa dilewati dengan aman dahulu,” bebernya.

Saat ini Pemkab Blora sedang mengupayakan penanganan jangka panjang perbaikan jalan tembus Blora–Ngawi, Jawa Timur itu dengan mengajukan permohonan bantuan pembangunan ke Pemerintah Pusat melalui Inpres. Agar dapat dukungan anggaran dari Kementerian PUPR.  

‘’Jalan ini merupakan akses terdekat Blora menuju exit tol Ngawi, sehingga kami akan berupaya keras  supaya pembangunannya   berhasil,” lanjutnya.

Dukungan dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan karena jalan yang berada di tengah hutan ini  ada KHDTK UGM seluas 11 ribu Hektare, ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater nya Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu.  Sekaligus desa desa sentra penghasil jagung.

‘’Karena jalannya rusak, apalagi di musim penghujan seperti ini, banyak truk pengangkut hasil panen terperosok. Sedangkan kemampuan anggaran Kabupaten terbatas,” tambahnya. 

Dikemukakan, tahun 2022 Pemkab telah membangun pembangunan jalan sekitar 1,5 Km dari Pasar Randublatung ke Selatan.

Selama ini, lanjutnya, banyak pengguna tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan Google Maps lewat Getas – Randublatung, karena memang jarak terdekat. Namun kondisi nya rusak.

Anggaran Pusat

Rusaknya jalan tersebut, Bupati Blora berharap semoga kelanjutan pembangunannya dapat dukungan anggaran dari Pusat. 

‘’ Mohon dukungannya Pak Presiden Jokowi , Pak Mensesneg Pratikno, Pak Menteri PUPR Basuki, Pak Gubernur Ganjar Pranowo, yang semuanya alumni UGM. Mohon dukungannya juga Bu Rektor Ova Emilia dan Mas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. Jika jalan ini bisa kita wujudkan bersama, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan. Semangat Sesarengan mBangun Blora Berkelanjutan,ucapnya.

Beberapa waktu lalu pihaknya juga berusaha berkunjung ke Kementerian Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, agar ada kebijakan khusus untuk dukungan anggaran bagi pembangunan daerah.

Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso, menyampaikan bahwa jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 Kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer. Selebihnya masih baik.

“Yang parah memang jalan di tengah hutan ini. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi. Kami sangat berterimakasih kepada Pak Bupati yang berkomitmen kuat mengupayakan pembangunan jalan tembus Blora – Ngawi ini. Ini bisa menjadi pembuka akses pertumbuhan ekonomi di Blora Selatan jika pembangunan berhasil dilakukan,” papar Camat Sutarso.

Di sisi lain, Zaenab, salah satu warga Desa Bodeh, yang sehari hari berjualan warung kecil kecilan di pertigaan Sumengko, tengah hutan batas Bodeh dan Getas, menyampaikan keluh kesahnya terkait kendala jalan rusak itu.

“Tidak disangka Pak Bupati kesini. Mohon Pak jalannya dibangun biar bisa mulus. Ekonomi masyarakat lancar. Truk truk pengangkut hasil panen jagung dan lainnya biar nggak terperosok lagi. Anak sekolah biar tidak susah kalau mau cari ilmu. Kondisinya rusak parah, tadi di Selatan situ ada truk jagung ambles,” ungkap Zaenal. 

Hal yang sama juga disampaikan Agustian, salah satu perawat Puskesmas Menden yang rumahnya di Getas. Setiap hari ia menempuh jalan rusak sepanjang lebih dari 15 kilometer untuk bekerja.

“Paling susah kalau musim hujan seperti ini Pak. Jalannya parah, banyak lumpur, membahayakan. Alhamdulillah Pak Bupati langsung merespon keluhan kami di medsos dan hari ini datang bersama truk-truk grosok. Semoga Pak Menteri PUPR bisa membantu Pak Bupati untuk mewujudkan jalan kami. Ini akses terdekat penghubung Blora ke Ngawi tanpa harus berputar ke Cepu,” kata Agustian.  (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)