Plafon Ambrol saat KBM di Ruang Kelas SMP Todanan Blora, 4 Siswa Terluka

BLORA, Lingkarjateng.id – Plafon ambrol saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung di ruang kelas 7G SMPN 1 Todanan, Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, sempat membuat siswa dan guru panik pada Jumat, 3 Maret 2023.

Dalam kejadian itu, plafon berbahan gipsum tersebut menimpa empat orang siswa kelas 7G. Keempatnya mengalami luka ringan dan sudah diberikan tindakan medis oleh pihak Puskesmas Todanan.

Kepala SMPN 1 Todanan, Totok Sunarto, mengungkapkan bahwa plafon ambrol terjadi sekira jam 09.00 WIB, saat kegiatan belajar berlangsung.

“Kejadian tersebut terjadi kemarin hari Jumat kemarin,” ucapnya, pada Minggu, 5 Maret 2023.

Totok menambahkan musibah plafon ambrol itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

“Kasi Sarpras Dinas Pendidikan dan pengawas kemarin sudah meninjau ke sini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Totok menjelaskan berdasarkan keterangan dari salah seorang guru yang mengajar pada jam tersebut, tidak ada tanda-tanda kerusakan plafon di ruang kelas itu.

“Jadi tidak yang rusak sama sekali kata guru yang mengajar. Itu awalnya ada suara tikus di atas plafon, selang beberapa saat, plafon sebelah timur ambrol. Selanjutnya disusul plafon lainnya,” terangnya.

Ia mengatakan para siswa sempat dievakuasi. Namun, ada empat orang siswa yang tidak bisa dievakuasi, lantaran posisi duduk berhimpitan dengan meja. Sehingga, keempatnya tertimpa reruntuhan.

Alhamdulillah siswa tersebut tidak mengalami luka serius, sudah dilakukan tindakan medis oleh Puskesmas Todanan, pasca kejadian,” sambungnya.

Pihaknya berharap dari kejadian plafon ambrol itu dinas terkait segera mengambil tindakan agar tidak terjadi hal serupa lagi.

“Jadi di sini ada dua ruang kelas yang plafonnya ambrol yaitu kelas 7G dan kelas 8G. Untuk kelas 8G ambrolnya bulan Desember 2022 lalu waktu liburan sekolah. Maka dari itu saya berharap segera ada tindakan dari dinas terkait. Kasihan para siswa, proses belajar mereka jadi terganggu,” harapnya.

Sementara itu, Kasi Sarpras Dinas Pendidikan Blora, Catur Januarti, menyampaikan berdasarkan hasil peninjauan diketahui bahwa konstruksi kerangka plafon masih bagus. Hanya saja bahan plafonnya dari gipsum yang memang rawan dengan air.

“Jadi, untuk ke depan kita upayakan bahan plafonnya dari kasibot yang lebih kuat. Hasil dari peninjauan ini akan kita sampaikan kepada pimpinan,” tutupnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)