Pengerjaan Ketuwan Park Blora Mandek, Pelaksana Proyek Ngaku Tak Dibayar

BLORA, Lingkarjateng.id – Objek wisata Ketuwan Park di Desa Ketuwan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora yang rencananya di-launching usai lebaran tahun ini tak kunjung terealisasi. Bahkan isu yang beredar, pengerjaan objek wisata ini mandek lantaran uang proyek seret.

Pelaksana proyek, Jasmin, saat dikonfirmasi pada Minggu, 4 Juni 2023 menyampaikan bahwa pihaknya terpaksa menghentikan pengerjaan objek wisata Ketuwan Park lantaran uang proyek tak kunjung dibayarkan oleh kepala desa setempat. Padahal bantuan dari pemerintah kabupaten untuk pengerjaan proyek ini sudah cair, akan tetapi belum dibayarkan.

“Bankab senilai Rp 165 juta sudah cair, tapi masih belum dibayarkan kepada saya. Sehingga saya terpaksa hentikan pekerjaan,” ucapnya.

Dia menambahkan, sejauh ini total anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan wisata Ketuwan Park sekira Rp 370 juta.

“Saya sekarang sedang di luar. Jumlahnya sekira Rp 370 juta, tapi pastinya catatan ada di rumah,” ujarnya.

Bakal Jadi Wisata Baru, Ketuwan Park Blora Dilaunching usai Lebaran

Menurutnya, ia memilih menghentikan pengerjaan wisata Ketuwan Park karena tidak mau kalah lebih lebih lama sedangkan perputaran keuangan harus jelas.

“Uang kan harus muter, kalau lama gak dibayar ‘kan nanti bisa semakin jeru,” imbuhnya.

Dirinya mengaku progres pengerjaan Ketuwan Park sudah mencapai 70 persen namun terpaksa dihentikan sebelum lebaran meski oleh pihak desa berencana akan launching pasca lebaran.

“Tinggal 30 persen lagi rampung, tapi karena saya tidak dibayar setelah bankab cair, ya, saya berhenti,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Ketuwan, Wafiyudin, mengaku tidak berani banyak berkomentar saat dikonfirmasi terkait mandeknya proyek objek wisata Ketuwan Park termasuk terkait isu seretnya pembayaran terhadap pihak pelaksana.

“Untuk soal ini, saya no comment,” ujarnya.

Terpisah, Kades Ketuwan, Mohtar, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp tidak bisa dikonfirmasi karena yang mengangkat sopir pribadinya.

“Maaf, Pak Lurah masih dipondok, sowan Pak Yai. Nanti biar dihubungi lagi,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kades Ketuwan terkait isu yang tengah berhembus di masyarakat ini. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)