Pemkab Kendal Layangkan 3 Surat ke Kementerian PUPR soal Perbaikan Jalan

KENDAL, Lingkar.news Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal terus berupaya menangani permasalahan jalan berlubang yang hampir merata di sepanjang jalan pantura di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Salah satunya dengan melayangkan surat yang ditujukan kepada Kementerian PUPR RI.

Hal ini disampaikan Sekda Sugiono pada Rabu, 8 Maret 2023. Menurutnya, ada tiga surat Bupati Kendal yang telah disiapkan terkait peningkatan jalan pantura di Kabupaten Kendal.

“Bahwa sekarang sudah kita siapkan surat Bupati Kendal kepada Menteri PU ada tiga surat. Yang pertama, Jalan Raya Timur Kendal dari Polres sampai dengan Kali Blorong itu minta segera ditingkatkan. Itu kan aspal kita usulkan beton, karena pantura kalau nggak beton nggak kuat,” ungkap Sugiono.

Kemudian surat kedua, kata Sugiono, yakni Jalan Arteri Kaliwungu. Di mana terdapat gorong-gorong yang mampet sehingga dapat mengakibatkan banjir.

Pemkab Kendal Genjot Persiapan Sukseskan Evaluasi Kabupaten Layak Anak

“Saat ini Jalan Arteri Kaliwungu itu kan ada gorong-gorong yang mampet yang mengakibatkan banjir. Kemarin kita usulkan untuk dibenahi sekalian,” ujarnya.

Selanjutnya, surat yang ketiga yaitu terkait Jalan Lokal Kaliwungu. Menurut Sekda, ke depan dalam mengembangkan alun-alun, trotoar, dan taman akan lebih mudah jika aset tersebut sudah bisa jadi milik Kendal.

“Jadi Kaliwungu itu ada jalan arteri dan kota. Yang arteri masuk nasional, yang kota masuk kabupaten. Untuk jalan Soekarno Hatta yang melewati Alun-Alun Kaliwungu, kita usulkan untuk surat yang ketiga,” imbuh Sekda Sugiono.

Ia memaparkan, pihaknya telah berkomunikasi dan terus berdiskusi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait lubang-lubang jalan yang ada di sepanjang jalan Pantura Kendal.

The Light Library, Perpustakaan Milik Pemkab Kendal yang Sediakan Fasilitas Lengkap

“Kemarin kita sudah berdiskusi panjang dengan PPK Semarang-Batang. Ada lubang satu saja, saya telepon. Tapi bahwa jalan di Kendal terutama pantura, sekarang ditambal, besok pagi lepas lagi. Seolah tidak pernah ditambal, padahal ditambal. Misal ditambal siang, semalam kena hujan, besok lewat situ masih lubang lagi,” jelasnya.

Ia menyatakan, jika penambalan jalan dilaksanakan saat cuaca hujan maka hasilnya tidak akan maksimal. Sementara jika tidak dilakukan penambalan, lubang-lubang tersebut akan membesar dan dalam sehingga membahayakan para pengendara yang melintas.

“Kalau nambalnya posisi hujan itu tidak maksimal, karena aspal kalau ketemu air itu tidak cocok, aspalnya minggir. Tapi kalau tidak ditambal, nanti lubangnya tambah banyak,” imbuhnya.

Sugiono berharap melalui surat yang akan dilayangkan kepada Kementerian PUPR, permasalahan jalan rusak di Kabupaten Kendal dapat segera tertangani.

“Minggu ini kita surati Kementerian PU. Untuk pemeliharaan awal, biasanya minggu depan sudah ditangani untuk nambalnya. Tapi untuk peningkatan, jalan betonnya tidak bisa tahun ini,” tutup Sugiono. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)