Ketua KOI Ingatkan PSSI Tidak Terlena Sanksi Ringan FIFA

JAKARTA, Lingkar.news Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari meminta PSSI untuk tidak terlena dengan sanksi FIFA yang disebut ringan, setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya bergulir 20 Mei hingga 11 Juni.

“Yang ada itu sanksi, jangan merasa ringan. Sanksi ya sanksi, artinya sekarang waktunya kita berbenah, sekarang waktunya kita introspeksi. Kalau kita tidak hati-hati ini akan terus berjalan,” kata pria yang akrab dipanggil Okto itu di Jakarta, pada Sabtu, 8 April 2023.

Menurutnya, kesalahan memang sudah dilakukan dan diharapkan semua pihak terkait introspeksi agar kejadian tersebut tidak terulang. Apalagi Indonesia banyak dihadapkan dengan kejuaraan dengan level internasional seperti World Beach Games di Bali.

FIFA sebelumnya menjatuhkan sanksi administrasi berupa pembekukan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional. Okto pun sangat mengapresiasi langkah PSSI terutama aksi sang Ketua Umum, Erick Thohir yang dinilai sangat aktif berjuang.

Terhindar Sanksi Berat, Indonesia Dapat Kartu Kuning dari FIFA

“Saya memberikan apresiasi kepada kakak saya, Ketua PSSI, Erick Thohir yang kemampuannya dalam berdiplomasi itu bisa membawa Indonesia ke posisi hari ini. Kita harus bersyukur diplomasinya itu mendapatkan sanksi ringan,” kata Okto menambahkan.

Mantan ketua PB ISSI meminta kepada PSSI agar transformasi sepak bola yang mendapatkan dukungan dari FIFA benar-benar diwujudkan. Apalagi Presiden Joko Widodo juga memberikan dukungan penuh.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebelumnya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan blue print dan transformasi sepak bola Indonesia yang kemudian disampaikan kepada FIFA.

Piala Dunia U-20 sebenarnya sangat ditunggu-tunggu. Apalagi persiapan panjang telah dilakukan Indonesia. Ada enam kota yang seharusnya menjadi tuan rumah yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.

Hindari Sanksi, Ketua Umum PSSI bakal Segera Negosiasi FIFA Lagi

Sementara itu, pengamat olahraga dan sepak bola Gita Suwondo menilai, perjuangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam meminimalkan sanksi FIFA terhadap Indonesia patut diapresiasi.

“PSSI melalui ketua umumnya, Erick Thohir, sudah memperjuangkan sepak bola Indonesia di FIFA. Perjuangan itu merupakan usaha yang terbaik yang dilakukan oleh Ketua Umum PSSI,” ucap Gita Suwondo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, pada Sabtu, 8 April 2023.

Gita mengatakan bahwa, Erick Thohir sudah mampu membawa Indonesia bebas dari hukuman terberat FIFA, yakni pembekuan Indonesia. Keberhasilan Erick Thohir memberikan kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk tetap bermain di kancah internasional.

“Itu yang paling utama. Dalam waktu dekat, Bali United dan PSM Makassar akan melakukan playoff di Liga Champions Asia 2023-2024,” tambah Gita.

FIFA Resmi Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20, Sanksi Menanti

Gita menilai, dampak hukuman administratif yang diberikan FIFA terhadap Indonesia sangat minor bagi pengembangan sepak bola di Tanah Air. Dengan jabatan Erick sebagai Menteri BUMN dan latar belakang Erick sebagai pengusaha, menurut Gita, dana pengembangan sepak bola di Indonesia tak akan menjadi permasalahan yang berat baginya.

Gita optimistis pengembangan sepak bola di Indonesia masih dapat ditangani dengan mudah oleh Erick.

Saat ini, Liga 1 sudah memiliki sponsor. Oleh karena itu, kata dia, Erick harus bisa mencari alternatif pembiayaan untuk menjalankan Liga 2, Liga 3, U-20, dan U-17, serta mengembangkan infrastruktur sepak bola di Indonesia, termasuk untuk pembinaan sepak bola lainnya seperti sepak bola wanita.

“Kepiawaian Erick Thohir menggali berbagai sumber dana untuk pengembangan sepak bola nasional saat ini memang benar-benar diuji. Saat ini Ketua PSSI harus bekerja lebih keras lagi untuk mengembangkan sepak bola Indonesia,” tuturnya. (Lingkar Network | Nailin – Koran Lingkar)