Ketua DPRD Jepara Harap Pameran JIF-BW Mampu Perkuat City Branding

JEPARA, Lingkar.news Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif mengatakan, saat ini keberadaan seni ukir dan mebel harus mendapatkan perhatian lebih. Hal itu diungkapkan olehnya usai menghadiri Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) 2023 Jepara, Jawa Tengah pada Minggu, 19 Februari 2023.

Pria yang akrab disapa Gus Haiz mengungkapkan bahwa permasalahan ukir sempat mendapat sentilan dari Presiden. Sehingga pada momentum tersebut, ia menilai harus ada pembenahan terkait industri mebel di Jepara.

“Karena gambaran terkait ukir identik dan ikonik yang ada di Jepara. Sudah lekat di benak masyarakat, bahkan tidak hanya tingkat daerah nasional bahkan hingga mancanegara,” ungkap Gus Haiz.

Diluncurkan Besok, Jepara International Furniture Buyer Weeks akan Dihadiri Industri Besar hingga UMKM

Bagi Gus Haiz, penting untuk menjaga konsistensi dalam bidang ukir dan mebel. Meski memang sampai hari ini, menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan Jepara tersebut, masih banyak pekerjaan rumah terkait eksistensi mebel. Dengan adanya pameran ini, diharapkan dapat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pengusaha di Kabupaten Jepara untuk bisa ikut.

“Menjaga konsistensi banyak PR yang berat. Termasuk menangkap pesan Presiden untuk memperkuat city branding Jepara sebagai Kota Ukir melalui pameran furniture berskala internasional. Sentilan tersebut sangat luar biasa dan bernilai positif bagi kita. Termasuk stakeholder DPRD menyikapi bahwa kita akan fokus meningkatkan konsistensi ukir,” jelasnya.

Gus Haiz menyampaikan sejumlah PR yang dibenahi termasuk di dalamnya menyiapkan pameran. Ia meminta kepada stakeholder terkait agar pameran terdekat akan disiapkan secara matang.

Imbau Pemkab Gelar Pameran Mebel Ukir, Ketua DPRD Jepara: untuk Jaga Konsistensi

“Sudah semestinya pemerintah harus hadir. Meskipun kita sadar bahwa pelaku mebel saat sudah mandiri, tidak bergantung kepada pemerintah. Tapi alangkah berat jika pemerintah tidak hadir di sana,” tegasnya.

Ia menerangkan bahwa pameran itu wajib. Pasalnya, keberadaan ukir maupun mebel tidak bisa dilakukan secara daring. Menurutnya, pameran secara langsung bertujuan agar pengunjung dan pembeli dapat mengetahui secara langsung kualitas barangnya.

“Sekarang ini memang bisa pameran secara digital marketing, tapi mebel ataupun ukir tidak putus di situ. Tidak hanya melihat di internet, tapi melihat secara langsung. Karena barang harus dipegang untuk tahu lebih kurangnya,” tuturnya.

Ia berharap, pameran JIF-BW yang akan diselenggarakan pada 5-19 Maret 2023 akan mampu menyedot pembeli dalam jumlah banyak. Apalagi, di saat bersamaan ada event IFEX di Jakarta.

“Kita berharap pembeli yang datang ke IFEX akan bisa kita tarik untuk datang ke Jepara untuk melihat untuk melihat produk mebel dan ukir langsung di tempat produksi,” pungkas Gus Haiz. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)