Keluarga Korban Balap Liar di Blora Minta Pelaku Tanggung Jawab

Blora, Lingkarjateng.id – Ayah korban balapan liar di Jalan Cepu-Wulung, berharap pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Sebab sudah membuat anaknya patah tulang dan harus dilarikan ke rumah sakit. Selain itu pihaknya menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian.

Makali (60) ayah korban  mengaku, saat ini Kasusnya sudah ditangani polisi. Dia juga berharap, pelaku penabrak bisa segera bertanggung jawab atas musibah yang menimpa putranya. “Kita serahkan semua pada pihak berwajib. Kita berharap ada keadilan buat kami,” terangnya.

Sementara itu, Ika kakak kandung korban mengaku, adiknya bernama Wahyu atau sering disebut Pethek. Usinya 28 tahun. Kelahiran RT.04/1 Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, Blora. “Malam itu hendak pulang ke rumah. Dia habis main. Gak tahunya malah ditabrak anak balapan,” ucap Ika kakak kandung korban.

Ika menjelaskan, adiknya mengalami patah tulang serius pada tulang kering. “Remuk tulangnya. Mohon doanya ya, Mas,” pinta Ika sambil matanya berkaca-kaca.

Saat ini korban berada di Rumah sakit Siaga Utama Purwodadi. Rencananya akan segera dioperasi untuk mengembalikan susunan tulangnya.

Diketahui bersama, Video balap liar yang terjadi di Jl. Cepu Wulung, tepatnya di depan KPH Randublatung, Blora viral di media sosial. Tepatnya setelah salah satu pembalap menabrak warga yang sedang melintas, Sabtu malam (16/4). Kabarnya, korban mengalami patah kaki. Saat ini dilarikan ke rumah sakit (RS) di Solo.

Video berdurasi 0:10 detik yang sempat diunggah di Instagram @infoblora dengan narasi “Liyane do thetek Iki malah balapan. Balap liar.. kronologi jejer dua terus yang satu ngehindari lubang dan terlalu ke kanan terus kesenggol dan jatuh…Kejadian pukul 00:15 WIB. Lokasi Wulung Randublatung jalan Randublatung – Cepu depan TPK Randublatung.

Menanggapi kejadian ini, Kasat Lantas Polres Blora, AKP. Noach Hendrik melalui Kanit Gakkum Ipda. Suny akan lebih meningkatkan patroli ke titik-titik yang dianggap rawan balapan liar. “Akan kita tingkatkan patroli di jam-jam rawan,” ucapnya, Minggu siang (16/4).

Pihaknya mengimbau agar warga masyarakat yang mengetahui adanya kegiatan balap liar segera menghubungi polisi. “Hubungi kami segera, akan kita tindak,” tandasnya.

Sebelumnya, kasus serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Cepu. Warga yang sedang melintas menjadi korban tabrakan oleh joki balap liar. (Lingkar Network|Hanafi| Lingkarjateng.id)