Gunakan Pupuk Organik, Hasil Panen Petani di Blora Meningkat Pesat

BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman, menghadiri kegiatan panen raya oleh Kelompok Tani Tambah Mulyo I Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora pada Kamis, 2 Februari 2023.

Kegiatan panen raya ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, Dirut PT Rojo Koyo Manunggal (RKM), Forkopimcam Kedungtuban dan Kepala Desa se-Kecamatan Kedungtuban.

Panen raya Kelompok Tani Tambah Mulyo I menuai hasil manis sejak menggunakan pupuk organik. Hal itu dibuktikan setelah hasil panen padi tiap hektarnya mengalami peningkatan dari tujuh ton menjadi delapan ton.

Ketua Kelompok Tani Tambah Mulyo I, Naryo, mengatakan bahwa pihaknya menggunakan pupuk organik sejak 2022 dan telah melakukan hingga empat kali masa tanam.

Menurut Naryo, penggunaan pupuk organik menjadi salah satu pilihan yang tepat di tengah keterbatasan pupuk subsidi. Sekaligus agar lahan pertanian tidak rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus.

“Untuk menyikapi keterbatasan pupuk subsidi pemerintah, diharapkan pupuk organik rojo koyo manunggal ini menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan pupuk yang rekan-rekan petani butuhkan, semoga acara ini mudah-mudahan menjadi motivasi rekan-rekan petani bahwa kita tidak boleh tergantung oleh pupuk kimia, karena pupuk kimia lama-kelamaan bisa merusak lahan kita,” bebernya, pada Kamis, 2 Februari 2023.

Dalam kesempatan itu Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi dukungan dari PT RKM kepada kelompok tani di Desa Tanjung tersebut.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Blora menyampaikan apresiasi penghargaan setinggi-tingginya pada PT RKM dan juga kelompok petani yang sudah mendukung program kita terkait dengan ketahanan pangan,” ungkap Bupati Arief.

Bupati Arief menyampaikan bahwa Kedungtuban merupakan salah satu penyangga pangan. Apalagi akhir-akhir ini banyak petani yang mengalami gagal panen. Sehingga pihaknya meminta dinas terkait untuk mengecek lapangan.

“Pak Kadin turun dan dilaporkan bahwa memang kondisi tanah yang ada di Kedungtuban dan sekitarnya, ini istilahnya tanahnya capek. Kita perlu solusi menggandeng berbagai perusahaan yang concern membantu petani, bagaimana kondisi tanah ini bisa disuburkan kembali. Solusinya adalah organik, salah satunya PT RKM yang sudah memberi contoh,” tambahnya.

Pihaknya juga mendorong agar petani harus mandiri dan berdikari, termasuk dengan menggandeng pihak ketiga untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Petani harus mandiri berdikari ketika ada mitra yang ingin bekerjasama dan yang penting ada pendampingan, termasuk mungkin nanti pasca panennya juga” sambungnya.

Sementara itu, Humas PT RKM, Imam, mengungkapkan bahwa pihaknya siap bersinergi untuk mendukung para petani yang ada di Kabupaten Blora. Bahkan pihaknya juga telah menyiapkan tim untuk memberikan pendampingan kepada petani di Blora.

“Kami dari PT Rojo Koyo Manunggal betul-betul ingin bersinergi bersama dinas-dinas terkait, atas dukungan Bapak Bupati Blora kita harap terus bisa bersinergi untuk kebangkitan petani kesejahteran petani,” paparnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)